www.narasiutama.id – Rangkaian demonstrasi yang berlangsung antara 25 hingga 31 Agustus 2025 memberikan dampak yang mendalam di berbagai daerah, termasuk Makassar. Peristiwa tragis yang terjadi pada 29 Agustus menyebabkan kebakaran di gedung DPRD Makassar, merenggut nyawa dan menyisakan duka bagi banyak keluarga yang kehilangan orang terkasih.
Di antara korban, Saiful Akbar, seorang Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, meninggal dunia di RS Grestelina. Selain itu, Muhammad Akbar Basri, dikenal sebagai Abay, staf Humas DPRD Makassar, juga menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian sebelum mendapatkan pertolongan.
Lainnya, Sarinawati, staf DPRD, meninggal setelah mengalami luka bakar yang sangat parah, sementara Rusdamiansyah, seorang driver ojek online, turut menjadi salah satu korban dalam insiden yang sangat menyedihkan ini. Kehilangan nyawa dalam satu peristiwa seperti ini menjadi sorotan publik, menuntut perhatian dan reperkusi yang lebih mendalam.
Langkah Pemerintah Kota Menanggapi Tragedi Ini
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atau yang akrab disapa Appi, memastikan bahwa pemerintah kota dan pemerintah pusat tidak akan diam dalam menghadapi situasi ini. Ia mengumumkan bahwa pada Kamis, 11 September, akan ada penyerahan bantuan berupa lima unit rumah kepada keluarga korban.
Dalam pidatonya, Appi menjelaskan bahwa Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perumahan serta Kawasan Permukiman RI akan hadir dalam acara penyerahan bantuan tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan konkret kepada warga yang terdampak peristiwa ini.
Selain memberikan rumah, pemerintah juga telah menyalurkan santunan kepada keluarga korban berupa jaminan sosial. Santunan ini meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan yang diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Penghargaan dan Dukungan untuk Korban
Appi menambahkan bahwa Syaiful Akbar, salah satu korban, akan menerima penghargaan berupa kenaikan pangkat anumerta dari pemerintah kota. Penghargaan ini adalah bentuk penghormatan dan pengakuan atas dedikasi serta pengabdiannya kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, keadaan dua korban luka yang masih dirawat juga menjadi perhatian. Salah satunya dirawat di RS Primaya dan dilaporkan dalam kondisi semakin membaik, sementara yang lainnya masih menjalani perawatan intensif di RS Kemenkes, meski harus menggunakan alat bantu untuk bergerak.
Pemerintah kota berkomitmen untuk memberikan skema jaminan penuh bagi para korban dan keluarga mereka, termasuk jaminan pembayaran gaji penuh selama masa pemulihan. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan mereka tidak kehilangan sumber daya finansial dalam menghadapi situasi sulit.
Optimisme dalam Pemulihan dan Keadilan
Komitmen pemerintah untuk hadir dalam situasi krisis menggambarkan semangat solidaritas dalam masyarakat yang terluka oleh tragedi. Masyarakat diharapkan dapat bersatu dan saling mendukung, sehingga setiap individu yang terdampak dapat kembali pulih.
Optimisme ini diharapkan dapat memicu lebih banyak inisiatif untuk memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami kesulitan. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai organisasi, untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung.
Dalam jangka panjang, diperlukan evaluasi menyeluruh mengenai kebijakan publik dan keamanan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa depan. Dengan demikian, harapan akan terciptanya keadilan dan keamanan bagi semua warga dapat terwujud.