www.narasiutama.id – Kota Makassar kini kembali menarik perhatian sebagai contoh inovasi dalam pemerintahan di Indonesia. Delapan kepala daerah dari berbagai provinsi telah melakukan kunjungan kerja ke Balai Kota Makassar untuk memahami lebih dalam program-program unggulan yang diterapkan oleh Wali Kota Munafri Arifuddin atau yang akrab disapa Appi.
Dalam kunjungan tersebut, para pejabat daerah, termasuk Wali Kota Dumai dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, menerima sambutan hangat dari Wali Kota Makassar. Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk belajar, tetapi juga untuk menjalin lebih banyak kerja sama antarpemerintah daerah.
Setelah disambut oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota, para kepala daerah dilakukan pemaparan menyeluruh mengenai strategi pembangunan yang difokuskan pada inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi di Makassar. suasana yang akrab membuat dialog antara para pejabat berlangsung dengan lancar dan penuh makna.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, mengungkapkan kekagumannya terhadap cara modern yang diterapkan oleh Pemkot Makassar. Menurut informasi yang disampaikan, pengalaman ini lebih dari sekadar kunjungan kerja, namun juga sebuah wahana silaturahmi yang membawa pelajaran penting bagi semua yang hadir.
“Gaya pemerintahan di sini sangat inspiratif,” ujar Saefuddin. Ia menunjukkan ketertarikan untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan Makassar, yang dipandang memiliki kesamaan sosial dengan daerahnya sendiri.
Sinergi Antarpemerintah Daerah sebagai Langkah Kemajuan Bersama
Wali Kota Munafri Arifuddin menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah untuk mendorong kemajuan bersama. Menurutnya, keterbukaan dan kerja sama di antara pemerintah daerah adalah kunci untuk menuju Indonesia yang lebih inklusif dan kompetitif.
Appi juga memperkenalkan Makassar sebagai kota metropolitan strategis di kawasan timur, yang terdiri dari 15 kecamatan dan 153 kelurahan. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 1,4 juta jiwa, sektor ekonomi Kota Makassar didorong oleh perdagangan, jasa, dan kelautan.
Keunikan Makassar tidak hanya terletak pada potensi ekonomi, tetapi juga pada berbagai destinasi wisata yang menarik. Dari Kepulauan Spermonde hingga Pantai Losari, setiap sudut kota ini menyimpan keindahan dan nilai budaya yang luar biasa.
Pemkot juga tengah mendorong pengembangan kawasan wisata yang berbasis pada sejarah dan budaya untuk menarik lebih banyak pengunjung. Hal ini menjadi bagian dari visi besar untuk menjadikan Makassar sebagai pusat destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Inisiatif Strategis Pembangunan Kota Makassar
Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Appi memaparkan tiga program prioritas yang sedang diimplementasikan. Yang pertama adalah Makassar Creative Hub yang berlokasi di kawasan Pantai Losari, dirancang untuk membantu generasi muda mengembangkan keterampilan yang relevan.
“Kami ingin lulusan sekolah dan perguruan tinggi memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dalam dunia kerja,” jelasnya, menyoroti pentingnya keterampilan praktis. Program ini diharapkan dapat menjadi jawaban dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan di masa depan.
Program kedua adalah Superapps LONTARA+, yang merupakan aplikasi inovatif yang mengintegrasikan berbagai layanan publik Pemkot dalam satu platform digital. Appi mengungkapkan bahwa meski aplikasi ini masih dalam tahap awal, ada rencana pengembangan jangka panjang yang telah disusun.
“Roadmap pengembangan kami akan menjawab berbagai kebutuhan masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya, menunjukkan tekad Pemkot untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Aplikasi ini diharapkan menjadi lebih efektif dan efisien bagi warga Makassar.
Program ketiga yang diperkenalkan adalah pembangunan Stadion Untia, sebuah stadion baru dengan kapasitas 15.000 penonton untuk mendukung klub sepak bola PSM Makassar. Proyek ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot untuk meningkatkan infrastruktur olahraga di daerah.
Pentingnya Menjaga Hubungan Antar Daerah
Lebih lanjut, Appi juga menekankan pentingnya perhatian terhadap warga yang berada di luar daerah asal mereka. Ia meminta semua kepala daerah untuk menjaga dan memperhatikan masyarakat mereka yang ada di Makassar.
Appi menegaskan bahwa Makassar berperan strategis sebagai simpul konektivitas di kawasan timur Indonesia. “Kota kami adalah pusat perdagangan nasional, di mana jalur perdagangan banyak melewati Makassar,” jelasnya, menekankan mengapa kolaborasi antar daerah sangat penting.
Dalam upaya konkret untuk memperkuat hubungan itu, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kota Makassar dan Kabupaten Magetan dilakukan dalam pertemuan ini. Ini adalah langkah awal menuju kerja sama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pertukaran cenderamata antara para kepala daerah menjadi simbol persahabatan yang baru terjalin, menandakan bahwa sinergi antarpemerintah daerah bukan hanya sekadar jargon, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Ke depannya, sinergi yang terbangun ini diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, serta membuat setiap daerah mampu saling mendukung dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan.