www.narasiutama.id – Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) merupakan bagian penting dalam program pendidikan mahasiswa, terutama di bidang kesehatan. Baru-baru ini, sekelompok 41 mahasiswa dari Universitas Pancasakti Makassar yang mengikuti PBL 1 telah melaksanakan kegiatan ini di Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 4 Agustus, di mana para mahasiswa melakukan pengamatan dan pengumpulan data kesehatan masyarakat. PBL ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas ke dalam praktek lapangan.
Selama sepuluh hari ke depan, mahasiswa diharapkan melakukan observasi dan wawancara. Mereka akan terlibat langsung dengan masyarakat untuk mendata berbagai permasalahan kesehatan yang dihadapi di wilayah Balang Beru.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Sumardi Sudarman, bersama para dosen pembimbing lapangan. Dalam sambutannya, Sumardi mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang hangat dari pihak kelurahan.
Sumardi menegaskan bahwa PBL 1 adalah momen yang sangat penting dalam proses pembelajaran mahasiswa. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan kepekaan sosial serta kemampuan komunikasi mahasiswa.
Pihak Kelurahan Balang Beru memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan PBL ini. Lurah setempat mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama periode ini.
Diharapkan hasil dari pelaksanaan PBL 1 dapat memberikan wawasan baru mengenai kondisi kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Selain itu, data yang terkumpul diharapkan bisa menjadi dasar untuk program intervensi kesehatan di masa depan.
Pentingnya PBL dalam Pendidikan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Praktek Belajar Lapangan menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh. Melalui pengalaman langsung, mahasiswa dapat memahami kondisi riil yang dihadapi oleh masyarakat, serta mengidentifikasi masalah kesehatan yang memerlukan perhatian lebih.
Interaksi dengan masyarakat selama PBL juga membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan interpersonal. Mereka belajar berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat, yang sangat penting dalam profesi kesehatan di masa depan.
Selain itu, kegiatan ini memperkuat hubungan antara universitas dan masyarakat. Mahasiswa yang turun ke lapangan menjadi agen perubahan yang dapat memberikan solusi untuk masalah yang ada di komunitas mereka.
Melalui PBL, mahasiswa juga dilatih untuk bekerja dalam tim. Mereka perlu saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta berbagi tugas dalam proses pengumpulan data dan analisis.
Dengan segala tantangan yang dihadapi di lapangan, mahasiswa belajar untuk menjadi lebih fleksibel dan adaptif. Keterampilan ini sangat berharga tidak hanya dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam dunia kerja di masa depan.
Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Selama PBL
Dalam pelaksanaan PBL, mahasiswa seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan akses informasi yang mungkin terjadi di daerah tertentu, termasuk kelurahan Balang Beru.
Faktor budaya dan sosial juga dapat mempengaruhi cara mahasiswa berinteraksi dengan masyarakat. Mereka perlu memahami norma dan nilai yang berlaku agar dapat berkomunikasi dengan efektif dan membangun kepercayaan dengan komunitas.
Selain itu, pengumpulan data juga memerlukan ketelitian dan kehati-hatian. Mahasiswa harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan untuk analisis lebih lanjut.
Cuaca dan faktor lingkungan lainnya juga bisa menjadi tantangan. Mahasiswa perlu tetap fokus dan adaptif meskipun harus menghadapi kondisi yang tidak ideal selama proses pengumpulan data di lapangan.
Namun, tantangan ini tentu bukan menjadi penghalang. Sebaliknya, tantangan ini justru memberikan pengalaman berharga dan pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk menghadapi situasi serupa di masa yang akan datang.
Manfaat bagi Masyarakat dan Universitas
Pembelajaran yang dilakukan mahasiswa tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga bagi masyarakat tempat mereka melakukan PBL. Data yang terkumpul dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pengumpulan data. Dengan demikian, mereka merasa memiliki andil dalam perbaikan kesehatan masyarakat di daerah mereka sendiri.
Bagi universitas, PBL merupakan bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat. Program ini menunjukkan komitmen universitas dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.
Keberhasilan PBL dapat dilihat dari seberapa banyak intervensi yang bisa diterapkan berdasarkan hasil penelitian mahasiswa. Data yang akurat akan memfasilitasi pembuatan kebijakan yang lebih baik dan program kesehatan yang lebih efektif.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya merupakan bagian dari pendidikan, tetapi juga merupakan kontribusi positif terhadap masyarakat. Ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang dijunjung tinggi oleh lembaga pendidikan tinggi.