www.narasiutama.id – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat melaporkan pelaksanaan serangkaian kegiatan edukasi keuangan yang sangat membanggakan. Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 1.289 kegiatan telah dilakukan, menjangkau berbagai lapisan masyarakat dengan tujuan utama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Kegiatan ini mencakup workshop, sosialisasi, dan program-program edukasi lainnya. Dengan jangkauan yang luas, OJK Sulselbar mencatat partisipasi dari ratusan ribu peserta yang berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang.
Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, menyatakan bahwa sejumlah kegiatan tersebut menjangkau 877.231 peserta. Peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), perempuan, dan tenaga kerja dari berbagai sektor.
Sebagai rangkaian dari program edukasi keuangan, OJK Sulselbar juga memperingati Hari Indonesia Menabung setiap tanggal 22 Agustus. Acara ini direncanakan berlangsung di Pondok Pesantren Al Amir Fil Jannah di Kabupaten Bone, melibatkan lebih dari seribu santri dan pengurus pesantren.
Bukan hanya edukasi, OJK Sulselbar juga mendorong santri untuk membuka rekening simpanan pelajar. Ini menjadi langkah awal dalam menyemai budaya menabung sejak dini kepada generasi muda.
Muchlasin menekankan bahwa kegiatan ini merupakan puncak kampanye Bulan Literasi Keuangan yang dimulai pada 22 Mei 2025. Tujuannya adalah memberikan manfaat langsung yang signifikan bagi para santri untuk membangun generasi yang lebih melek keuangan.
Dalam konteks layanan konsumen, data terakhir menunjukkan bahwa hingga 31 Juli 2025 telah tersedia 431 layanan konsumen. Rincian ini mencakup penerimaan informasi, pemberian informasi, serta layanan pengaduan yang beragam.
Dari total layanan tersebut, layanan perbankan menjadi yang paling mendominasi dengan 209 kasus. Selain itu, terdapat juga layanan terkait perusahaan pembiayaan dan financial technology (Fintech) dengan angka yang cukup signifikan.
Pentingnya Literasi Keuangan di Era Modern
Literasi keuangan saat ini menjadi kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat. Dengan semakin kompleksnya dunia keuangan, pengetahuan dasar tentang pengelolaan keuangan sangat diperlukan oleh semua kalangan.
Melalui edukasi keuangan yang intensif, masyarakat diharapkan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak. Selain itu, peningkatan literasi keuangan juga berimplikasi pada perekonomian masyarakat secara keseluruhan.
Program-program edukasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat menjadi langkah strategis untuk menciptakan kesadaran. Dengan mengetahui hak dan kewajiban sebagai konsumen, masyarakat dapat menghindari resiko serta penipuan finansial.
OJK Sulselbar berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan edukasi keuangan. Dengan melibatkan lembaga pendidikan seperti pesantren, generasi muda diharapkan dapat memahami pentingnya menabung dan berinvestasi sejak dini.
Melalui pendekatan yang tepat, pemahaman dasar tentang keuangan bisa ditanamkan secara efektif. Ini akan mengurangi angka ketidakpahaman yang seringkali menyebabkan masalah finansial di masa depan.
Inklusi Keuangan untuk Semua Kalangan
Program inklusi keuangan menjadi salah satu fokus utama OJK Sulselbar. Tujuannya adalah agar setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki akses terhadap layanan keuangan yang memadai.
Kegiatan edukasi yang dilakukan mencakup berbagai aspek, seperti pengenalan produk keuangan, perilaku menabung, hingga cara berinvestasi. Keterlibatan aktivis UMKM dalam program ini juga sangat signifikan.
Dengan meningkatkan akses keuangan, pelaku UMKM diharapkan dapat mendapatkan berbagai manfaat. Contohnya, mengakses modal usaha dan informasi tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah membuka rekening simpanan pelajar bagi santri. Ini menjadi tanda bahwa pelebaran akses keuangan menuju inklusi harus dimulai sejak dini.
Selain pendidikan formal, sosialisasi keuangan di kalangan orang dewasa juga penting. Kegiatan layanan kepada masyarakat dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan semua kalangan memahami kesempatan yang ada.
Menjawab Tantangan Literasi Keuangan di Masyarakat Modern
Dalam menghadapi tantangan literasi keuangan, OJK Sulselbar melakukan pendekatan inovatif. Penggunaan teknologi informasi dan media sosial menjadi fokus untuk menjangkau generasi millennial dan Gen Z.
Penerapan metode tidak konvensional dalam edukasi keuangan membuat informasi lebih menarik. Dengan demikian, minat masyarakat untuk belajar tentang keuangan meningkat pesat.
Pentingnya literasi keuangan tidak dapat diabaikan, khususnya di era digital ini. Setiap individu dituntut untuk memahami seluk-beluk informasi finansial agar terhindar dari jebakan utang dan investasi palsu.
Melalui kegiatan pelatihan, seminar, dan workshop, masyarakat diajak untuk aktif berpartisipasi. Konsep belajar bersama menciptakan suasana diskusi yang produktif dan bertujuan.
OJK Sulselbar senantiasa berusaha keras untuk memberikan beasiswa kependidikan. Ini adalah bagian dari upaya untuk membentuk karakter keuangan yang kuat di kalangan generasi muda.