www.narasiutama.id – Paris Saint-Germain (PSG) menunjukkan performa impresif di Grup B Piala Dunia Antarklub 2025 dengan meraih kemenangan meyakinkan. Mereka berhasil mengejutkan lawannya, Atletico Madrid, dengan skor telak 4-0 di Rose Bowl, California, pada Senin dini hari WIB.
Sejak peluit awal dibunyikan, PSG langsung mengambil inisiatif permainan, menunjukkan dedikasi dan agresivitas yang tinggi. Pada menit ke-19, mereka berhasil membuka skor melalui sepakan jarak jauh dari Fabian Ruiz yang meluncur ke pojok kanan bawah gawang lawan.
Kedua Tim dan Performa yang Berbeda
PSG tergabung di Grup B bersama Atletico Madrid, Botafogo, dan Seattle Sounders FC. Sejak awal laga, PSG menunjukkan dominasi. Mereka melancarkan serangan yang sangat terorganisir, membuat Atletico kesulitan untuk mengimbangi permainan. Seiring berjalannya waktu, PSG semakin percaya diri dan menciptakan berbagai peluang berbahaya.
Menjelang akhir babak pertama, mereka menggandakan keunggulan dengan serangan balik yang cepat. Vitinha berhasil mencetak gol setelah menerima umpan cemerlang dari Khvicha Kvaratskhelia, membuat kedudukan menjadi 2-0 sebelum turun minum. Hal ini menunjukkan bahwa PSG tidak hanya mengandalkan satu pemain, tetapi memiliki banyak opsi dalam menyerang.
Strategi dan Dampak Keputusan VAR
Meskipun Atletico berusaha memperkecil ketertinggalan dengan gol yang dicetak Julian Alvarez di menit ke-57, keputusan VAR menjadi berita buruk bagi mereka. Setelah ditinjau, wasit menganulir gol tersebut akibat pelanggaran yang dilakukan Koke terhadap Desire Doue. Cedera dan keputusan yang merugikan menjadi beban tambahan bagi tim asal Spanyol tersebut.
PSG memanfaatkan momentum ini dengan baik. Ketika Clement Lenglet keluar lapangan karena kartu kuning kedua di menit ke-78, Atletico kehilangan satu pemain kunci. Dengan kelebihan jumlah pemain, PSG semakin leluasa menekan. Menjelang akhir pertandingan, Senny Mayulu menambah keunggulan menjadi 3-0 dengan sepakan kerasnya, memanfaatkan kesalahan Antoine Griezmann di lini belakang.
Di masa tambahan waktu, PSG mendapatkan hadiah penalti akibat handball yang dilakukan Robin Le Normand. Lee Kang-in, yang diangkat sebagai eksekutor, tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mencetak gol keempat, menutup laga dengan skor 4-0. Ini adalah contoh nyata dari kerja sama tim dan keputusan yang tepat dalam eksekusi set-piece.
Dominasi PSG terlihat jelas sepanjang pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 74,4%. Mereka juga melepaskan 16 tembakan, di mana 11 di antaranya mengarah ke gawang lawan. Secara statistik, PSG jelas menjadi tim yang lebih superior pada laga ini.
Kapten PSG, Marquinhos, memberikan apresiasi terhadap kerja keras tim yang mampu bertahan di cuaca panas California. “Kita tak pernah tahu bagaimana sebuah laga akan berakhir, terutama menghadapi lawan seperti mereka. Tim kami menunjukkan kekuatan,” ujarnya. Dia juga menekankan pentingnya untuk tetap rendah hati dan terus berjuang, tidak hanya merayakan kemenangan Liga Champions yang telah diraih sebelumnya.
Kemenangan ini menempatkan PSG di puncak klasemen Grup B dengan tiga poin, unggul di atas Botafogo dan Seattle Sounders yang belum bertanding. Dengan kinerja seperti ini, PSG menunjukkan bahwa mereka serius dalam mengejar gelar di Piala Dunia Antarklub, dan bisa jadi salah satu kontender kuat di ajang ini.