www.narasiutama.id – Program Makan Bergizi Gratis telah menjadi prioritas utama dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan aktif berpartisipasi dalam program ini dengan pengajuan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai lokasi strategis.
Fakta menunjukkan bahwa gizi yang baik adalah kunci untuk menciptakan generasi yang sehat. Oleh karena itu, program Makan Bergizi Gratis menjadi langkah penting dalam memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang memadai selama masa pertumbuhan mereka.
Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
SPPG merupakan dapur umum yang dirancang untuk memproduksi makanan bergizi secara terorganisir dan higienis. Dalam upaya mendukung program nasional ini, Pemprov Sulsel telah mengajukan 92 titik lahan untuk pembangunan SPPG. Ini menunjukkan komitmen daerah dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, terutama di sekitar sekolah-sekolah.
Namun, perjalanan menuju pendirian SPPG tidak tanpa tantangan. Sekretaris Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, menyatakan bahwa ada sejumlah syarat dan kendala yang harus dihadapi. Misalnya, syarat utama adalah lokasi SPPG harus berada dekat dengan sekolah dengan jumlah siswa minimal tiga ribu. Hal ini membuat pemilihan lokasi menjadi kritis dan kadang sulit dipenuhi, terutama di daerah pegunungan.
Jarak pengantaran dari SPPG ke sekolah juga tidak boleh lebih dari 20 menit. Syarat ini, meskipun masuk akal, terkadang sulit untuk direalisasikan, terutama di daerah yang memiliki medan sulit. Dalam beberapa kasus, seperti di daerah pegunungan, waktu tempuh dapat jauh melebihi yang diharapkan, sehingga perlu adanya solusi alternatif, mungkin dengan teknologi modern seperti drone, meskipun biayanya bisa sangat tinggi.
Kesiapan dan Verifikasi Lokasi SPPG
Pemerintah pusat sebelumnya telah meminta 72 titik lahan untuk SPPG. Namun, dengan pengajuan 92 titik oleh Pemprov Sulsel, mereka telah melebihi target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa Sulsel berkomitmen untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis dengan lebih agresif.
Selama proses pengajuan, sebanyak 48 titik berasal dari Pemprov Sulsel, sementara 44 titik lainnya diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota. Meskipun jumlah ini cukup besar, semua lokasi tersebut masih harus melalui verifikasi ketat dari pemerintah pusat, termasuk syarat teknis mengenai luas lahan dan aksesibilitas.
Proses verifikasi ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap SPPG mampu mengantarkan makanan bergizi dalam waktu sekitar 30 menit. Ini adalah langkah penting karena kondisi jalan dan kepadatan lalu lintas di setiap daerah berbeda-beda. Dengan demikian, kesigapan pemerintah daerah dalam menyiapkan lokasi yang memenuhi syarat adalah fase krusial dalam keberhasilan program ini.
Selain itu, perhatian pada infrastruktur dan transportasi sangat diperlukan agar pengantaran makanan dapat berjalan lancar. Jufri Rahman berharap seluruh proses verifikasi akan berjalan dengan baik, sehingga 92 titik yang diajukan dapat memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.