www.narasiutama.id – Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan. Ini adalah kali kedua mereka melaksanakan peran ini setelah sukses pada tahun 2013, dan persiapan untuk KKN Kebangsaan XIII tahun 2025 sudah dimulai dengan berbagai kegiatan penting.
Untuk memastikan pelaksanaan KKN Kebangsaan berjalan dengan lancar, Unhas mengadakan Workshop Dosen Pengampu KKN di Gedung Pertemuan Ilmiah, yang dihadiri oleh para dosen pendamping serta pemangku kepentingan daerah. Dalam acara ini, terdapat harapan besar dari pihak universitas untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui program ini.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ir. Sahriyanti Saad, yang mewakili pimpinan Unhas. Dia menekankan pentingnya kerja sama dan komitmen dalam menyukseskan agenda yang dapat mengharumkan nama baik universitas di tingkat nasional.
Ketua Panitia KKN Kebangsaan 2025, Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk menyamakan visi dan mendalami potensi berbagai wilayah. Dengan pemahaman yang baik tentang kondisi lokal, diharapkan bisa disusun strategi efektif dalam pendampingan mahasiswa lintas kampus di kawasan Maros dan Pangkep.
Salah satu narasumber pada workshop ini adalah Ninuk Purnaningsing, yang memberi paparan tentang tugas dan fungsi Dosen Pendamping Lapangan. Ia menjelaskan pentingnya peran DPL tidak hanya sebagai pendamping administratif, tetapi juga sebagai mitra inovatif di lapangan untuk membantu mahasiswa menciptakan perubahan.
Ninuk menantang semua Dosen Pengampu KKN untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif dan solutif sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, mahasiswa perlu didampingi oleh individu yang memiliki visi jauh ke depan untuk mencapai keberhasilan pada program KKN ini.
KKN Kebangsaan XIII tahun ini mengangkat tema besar mengenai pelestarian warisan budaya dunia. Fokus utama kegiatan adalah pada Geopark Maros-Pangkep, yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya serta menjadi lokasi penting untuk pelaksanaan program ini.
Dr. Hasrullah, penggagas program ini, mengungkapkan apresiasi terhadap komitmen Unhas sebagai tuan rumah untuk kedua kalinya. Ia menilai tema yang diangkat memiliki dampak signifikan dan penting untuk menyebarluaskan kesadaran generasi muda tentang pelestarian warisan dunia.
Dia juga memberikan penghargaan atas keberanian Rektor Unhas dalam menerima tantangan ini, mengingat Unhas adalah pelopor dalam inisiatif KKN Kebangsaan dan memiliki peran penting dalam memperkenalkan program ini secara luas.
Kegiatan workshop ditandai dengan partisipasi sejumlah tokoh daerah untuk menambah perspektif dan dukungan. Di antaranya adalah anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dan Kepala Dinas Pariwisata yang memberikan wawasan tentang potensi lokal yang dapat dijadikan objek pengabdian mahasiswa KKN.
Dari pertemuan ini, tercipta harapan bagi adanya kolaborasi antara mahasiswa dari berbagai universitas dalam menjalankan tugas pengabdian. Partisipasi dibuka lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya, di mana ketentuan diadakan agar peserta terdiri dari pengurus BEM atau lembaga kemahasiswaan lainnya.
Kegiatan KKN ini dijadwalkan berlangsung selama periode Juni hingga Juli 2025, dengan tujuan menciptakan kolaborasi yang mencerminkan jiwa kebangsaan dalam pengabdian kepada masyarakat. Dengan terlibatnya banyak pihak, diharapkan keberhasilan program ini dapat terwujud secara optimal.
Sesi diskusi diakhiri dengan Focus Group Discussion yang dipandu oleh Dr. Hasrullah, yang bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis agar program ini bisa berjalan efektif. Diskusi ini akan menghasilkan rencana kerja yang lebih konkret untuk pelaksanaan KKN yang akan datang.
Pihak universitas sudah merencanakan lokasi pembukaan KKN Kebangsaan di Hutan Pendidikan Unhas, yang terletak di wilayah Bengo-bengo, Kabupaten Maros. Ini adalah langkah awal untuk menyiapkan mahasiswa agar dapat melakukan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pentingnya KKN dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa di Masyarakat
Kuliah Kerja Nyata bukan hanya sekadar program pengabdian, tetapi juga memiliki aspek penting dalam pembentukan karakter mahasiswa. Mahasiswa akan belajar dalam situasi nyata, menghadapi tantangan, serta berkontribusi secara langsung kepada masyarakat melalui berbagai proyek yang telah direncanakan.
Proses ini akan melatih mahasiswa untuk menjadi individu yang lebih peka terhadap kondisi sosial dan budaya di sekitarnya. Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi lulusan yang siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
Lebih jauh, pengalaman yang didapat mahasiswa selama KKN dapat menjadi modal berharga bagi mereka dalam berkarir di masa depan. Ketika terjun langsung membantu masyarakat, mereka akan memperoleh keterampilan yang tidak bisa diajarkan di ruang kelas.
KKN juga membuka kesempatan untuk membangun jaringan yang luas. Melalui interaksi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintahan, dan stakeholder lainnya, mahasiswa akan mendapatkan wawasan yang berharga untuk pengembangan diri dan karir mereka di dunia profesional.
Partisipasi dalam program KKN menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, pihak Universitas Hasanuddin berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan dampak dari program ini untuk mencapai tujuan sosial yang lebih besar.
Strategi Implementasi KKN yang Efektif di Lingkungan Masyarakat
Pada tahun ini, Unhas akan menerapkan strategi baru agar pelaksanaan KKN lebih efektif dan berdampak. Salah satu strategi tersebut adalah penyusunan rencana kegiatan yang lebih terfokus pada kebutuhan aktual masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat dari awal, program-program yang direncanakan bisa langsung menjawab permasalahan yang ada.
Pendidikan dan pelatihan bagi Dosen Pendamping Lapangan juga menjadi salah satu fokus utama. Dengan meningkatkan kualitas pendamping, diharapkan program yang diusulkan oleh mahasiswa dapat berimplementasi dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.
Penting juga untuk membangun kemitraan yang strategis dengan instansi pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Hal ini bertujuan agar ada dukungan yang lebih besar dalam pelaksanaan program dan keberlanjutan kegiatan setelah KKN berakhir.
Penggunaan teknologi juga akan dioptimalkan dalam pelaksanaan KKN. Platform digital dapat digunakan untuk memudahkan komunikasi antara mahasiswa dan masyarakat, serta mempermudah proses pengumpulan data dan pelaporan hasil program.
Dengan semua strategi tersebut, Unhas berharap KKN bukan hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Harapan Masa Depan bagi Program KKN di Universitas Hasanuddin
Ke depan, Unhas ingin agar program KKN menjadi lebih terintegrasi dengan kurikulum akademik universitas. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga memahami teorinya dalam konteks yang lebih luas.
Rencana untuk menjalin kerja sama internasional juga sedang dipertimbangkan, di mana mahasiswa bisa berbagi pengalaman dan metode dengan universitas lain di berbagai negara. Ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman akademik mahasiswa.
Inovasi terus-menerus dalam program KKN diharapkan dapat menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Dengan memanfaatkan peluang di era digital dan keberagaman budaya, Unhas akan senantiasa berusaha menjadi yang terdepan dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.
Dari pelaksanaan KKN Kebangsaan XIII ini, diharapkan muncul inisiatif dan solusi yang kreatif dari mahasiswa. Mereka diharapkan tidak hanya berperan sebagai pelaksana, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, Unhas percaya bahwa KKN akan menjadi sarana yang efektif dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Program ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi bangsa.