www.narasiutama.id – Seorang pria asal Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas dalam keadaan tergantung di kamar kosnya di Jalan Meranti, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Dikenal dengan inisial JR, korban berusia 22 tahun, pertama kali ditemukan oleh istrinya, Febi, yang segera meminta bantuan dari para tetangga sekitar.
Peristiwa tragis ini terjadi pada sore hari sekitar pukul 18.30 WITA, ketika Febi keluar dari kamar dalam keadaan panik. Penjaga kos, Masni, menyatakan bahwa pasangan ini telah tinggal di kos tersebut selama delapan bulan dan diketahui bekerja sebagai penjual pakan di daerah tersebut.
“Waktu itu waktu Magrib, saya lihat istrinya keluar sambil menangis dan minta tolong, dia yang pertama kali menemukan suaminya,” ungkap Masni. Ia mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, korban terlihat cukup normal dan melakukan aktivitasnya seperti biasa.
Rincian Sebelum Suatu Kejadian Tragis Terjadi
Masni menambahkan bahwa ia sempat berbincang dengan korban sekitar waktu shalat Dhuhur. Korban disebutkan ingin keluar untuk menarik uang setelah melakukan transaksi sebelumnya. “Dia bilang mau tarik uang, dan itu adalah pertemuan terakhir kami,” ujarnya.
Meskipun terlibat dalam aktivitas tersebut, keadaan berubah drastis menjelang petang hari. Ketika Febi keluar dari kamar, Masni terkejut melihatnya dalam kondisi penuh emosi dan meminta bantuan. Masni mengaku tidak mendengar kejadian apa pun setelah suara motor korban hilang dari pendengarannya.
Informasi mengenai perilaku korban dan aktivitas sehari-harinya menjadi sangat penting untuk memahami konteks kejadian ini. Namun, tampaknya tidak ada indikator bahwa korban menunjukkan gelagat yang mencurigakan sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Pemeriksaan dan Penyelidikan Polisi Setelah Penemuan Jenazah
Setelah menerima laporan dari warga, aparat kepolisian dari tim Inafis Polrestabes Makassar langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kasubnit 2 Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar, Iptu Nasrullah, mengungkapkan bahwa mereka segera meminta keterangan dari para saksi.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk istri korban dan tetangga sekitar,” kata Nasrullah. Penyelidikan ini bertujuan untuk menguak fakta lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban dan mencegah spekulasi yang mungkin muncul di masyarakat.
Pihak kepolisian juga mengonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, hasil pemeriksaan medis lebih lanjut masih diperlukan untuk menyimpulkan penyebab kematian secara pasti.
Proses Identifikasi dan Pemakaman Korban yang Berlanjut
Usai evakuasi, jenazah JR dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan identifikasi dan pemeriksaan médis. Proses ini adalah langkah penting agar pihak berwenang dapat memberikan kepastian mengenai penyebab kematian yang mungkin terjadi.
Orang-orang terdekat termasuk istri dan saudara korban tentunya sangat menunggu hasil penyelidikan ini dengan penuh harapan. Mereka berharap kebenaran akan terungkap dan tidak ada hal yang tertinggal dalam penyelidikan ini.
Kematian mendadak seperti ini sering menimbulkan keheranan dan ketakutan dalam masyarakat, sehingga penting bagi pihak berwenang untuk memberikan informasi yang jelas kepada publik. Penanganan kasus ini haruslah dilakukan secara transparan untuk menghindari spekulasi yang berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat.
Pentingnya Dukungan Psikologis Pasca Kejadian Tragis
Dalam situasi seperti ini, tidak hanya korban yang perlu mendapatkan perhatian, tetapi juga orang-orang terdekatnya. Kehilangan secara mendalam dapat mempengaruhi keadaan mental, sehingga dukungan psikologis sangat diperlukan.
Komunitas di sekitar juga diharapkan saling mendukung, agar mereka yang mengalami trauma dapat kembali pulih. Melibatkan ahli psikologi dalam sesi dukungan bagi masyarakat setempat bisa menjadi langkah baik untuk membantu mereka beradaptasi dengan keadaan ini.
Kain hitam menutupi wajah masyarakat setempat yang diliputi kesedihan. Sebuah tragedi seperti ini membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah kehidupan yang serba cepat dan sering kali tidak terduga.
