www.narasiutama.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, baru-baru ini mengungkapkan rencananya untuk menghadirkan sekolah percontohan berbahasa Arab di Kecamatan Manggala. Ide ini diusulkan saat menerima audiensi dari Pengurus Wahdah Islamiyah yang dipimpin oleh Ketua DPD mereka, Gishar Hamka, di Balai Kota Makassar.
Menurut Munafri, penguasaan bahasa asing adalah fondasi penting bagi generasi muda Makassar untuk bersaing di dunia global. Selain bahasa Inggris, penguasaan bahasa Arab menjadi aspek yang krusial, terutama bagi pelajar muslim yang ingin memperluas wawasan dan peluang karier mereka.
Dia juga mencatat bahwa saat ini, negara-negara di Timur Tengah sudah menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Mengingat pesatnya perkembangan sektor-sektor strategis di kawasan tersebut, banyak generasi muda yang terdorong untuk belajar dan mengambil ilmu dari negara-negara ini.
“Peluang kerja yang ada di Timur Tengah, seperti di Qatar dan Dubai, sangat melimpah. Mahasiswa kita harus dapat mengakses dan mempersiapkan diri dengan baik agar tidak hanya mengandalkan bahasa Inggris,” jelasnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa bahasa Arab harus diperkenalkan di kalangan pelajar.
Untuk merealisasikan rencana ini, Munafri menawarkan kerja sama antara Pemerintah Kota Makassar dan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Wahdah Islamiyah. Ia menargetkan sejumlah sekolah negeri di Kecamatan Manggala menjadi model sekolah yang mengintegrasikan pembelajaran bahasa Arab dengan pendidikan moral yang kuat.
“Kita bisa memulai dari Manggala. Mahasiswa PPL dari STIBA diharapkan bisa terlibat dalam proses pengajaran. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan model pendidikan yang baru dan berbeda, menghasilkan generasi yang mampu bersaing di tingkat global,” tambah Munafri.
Selain fokus pada pendidikan, Wali Kota juga mengajak Wahdah Islamiyah untuk berpartisipasi dalam program-program lingkungan, seperti urban farming dan pengelolaan sampah secara terpadu. Ia ingin agar STIBA dapat menjadi contoh dalam penerapan praktik-praktik berkelanjutan ini.
“Pengelolaan sampah yang baik dengan menggunakan komposter, ecoenzyme, bahkan maggot bisa menjadi solusi. Hasilnya dapat digunakan sebagai pupuk untuk urban farming, sehingga menciptakan siklus yang utuh dari pengelolaan limbah,” ucapnya.
Di sisi lain, Gishar Hamka, selaku Ketua DPD Wahdah Islamiyah Makassar, menyatakan dukungannya terhadap ide-ide inovatif yang disampaikan oleh Munafri. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung pengintegrasian pendidikan bahasa Arab dan berbagai program lingkungan di STIBA.
Ia juga menyambut baik arahan dari Wali Kota untuk menyusun lahan usaha pertanian kota serta teknis pelaksanaan integrasi pendidikan bahasa Arab di Manggala. Semua hal ini direncanakan akan dituangkan dalam kontrak kerjasama resmi.
“Kami siap untuk mendukung setiap ide yang Bapak Wali Kota sampaikan, baik dalam bidang pendidikan dan dakwah, maupun dalam pengelolaan lingkungan hidup. Ini adalah langkah besar bagi masa depan kita,” ungkap Gishar Hamka.
Langkah Strategis untuk Pendidikan Berbahasa Arab di Makassar
Pendidikan berbahasa Arab di Makassar diyakini akan membuka banyak peluang bagi generasi muda. Hal ini sejalan dengan kebutuhan global yang semakin meningkat akan kemampuan berbahasa Arab.
Bahasa Arab tidak hanya menjadi bahasa agama, tetapi juga bahasa yang memainkan peran penting dalam dunia bisnis dan diplomasi internasional. Dengan adanya program pendidikan ini, diharapkan lebih banyak orang yang menguasai bahasa Arab secara profesional.
Model pendidikan yang akan diterapkan di Kecamatan Manggala bukan hanya fokus pada pengajaran bahasa, tetapi juga menjadikan nilai-nilai moral dan karakter sebagai inti dari pembelajaran. Integrasi antara pendidikan bahasa dan penguatan akhlak dipercaya akan menghasilkan individu yang lebih komprehensif.
Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya sekadar pintar berbahasa, tetapi juga memiliki pemahaman yang dalam tentang ajaran Islam serta etika. Ini adalah langkah yang bisa menjadi model bagi daerah lain dalam mengintegrasikan pendidikan bahasa asing dengan pendidikan karakter.
Kesuksesan program ini sangat bergantung pada kolaborasi yang solid antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Semua elemen harus bekerja sama agar cita-cita memberikan pendidikan berkualitas dapat tercapai.
Peran Penting Wahdah Islamiyah dalam Pendidikan di Makassar
Wahdah Islamiyah sebagai organisasi keagamaan memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendukung program pendidikan tersebut. Keahlian mereka dalam mendidik generasi muda akan menjadi aset berharga dalam mengimplementasikan sekolah percontohan.
Dengan pengalaman yang dimiliki, Wahdah Islamiyah diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan kemampuan akademis, tetapi juga membekali siswa dengan nilai-nilai moral yang kuat. Ini penting untuk membangun karakter generasi penerus.
Dalam konteks ini, kemitraan dengan STIBA akan memberikan keuntungan tambahan dalam pengembangan kurikulum dan penerapan metode pengajaran yang lebih interaktif. Pengalaman langsung dari mahasiswa juga akan memperkaya proses belajar mengajar.
Selain itu, adanya program urban farming yang bekerja sama dengan sekolah bisa menjadi sarana untuk mengajarkan pentingnya keberlanjutan lingkungan. Ini akan membantu siswa memahami dampak dari aksi mereka terhadap lingkungan sekitar.
Dengan melibatkan komunitas dalam program-program ini, Wahdah Islamiyah dapat memperkuat peran mereka dalam bidang pendidikan dan mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan berakhlak baik.
Membangun Kesadaran Lingkungan melalui Program Berbasis Pendidikan
Program urban farming yang diusulkan oleh Wali Kota diharapkan dapat membangkitkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa. Melalui kegiatan ini, mereka dapat belajar tentang cara bercocok tanam dan pentingnya mengolah limbah rumah tangga menjadi sumber daya.
Program ini tidak hanya akan memberikan pengalaman praktis, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mereka akan diajarkan cara merawat tanaman dan memahami siklus kehidupan yang berkelanjutan.
Pendidikan lingkungan seperti ini sangat penting untuk dicontoh oleh siswa sejak dini. Dengan pemahaman yang baik, generasi muda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.
Lebih jauh lagi, pengelolaan sampah yang dikombinasikan dengan praktik pertanian perkotaan bisa menjadi solusi jangka panjang bagi masalah sampah di perkotaan. Hal ini sekaligus mendidik siswa untuk aktif berperan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Inisiatif semacam ini akan memperkuat rasa tanggung jawab sosial dan menyadarkan generasi muda tentang pentingnya berkontribusi positif bagi lingkungan tempat mereka tinggal.