www.narasiutama.id – Real Madrid membuka babak baru kompetisi LaLiga 2025/2026 dengan sebuah kemenangan tipis 1-0 atas Osasuna. Gol penentu bagi El Real dicetak oleh Kylian Mbappe melalui penalti di Stadion Santiago Bernabeu pada Rabu malam.
Sejak awal pertandingan, Madrid langsung mendominasi permainan dengan inisiatif serangan yang agresif. Tim asuhan Xabi Alonso ini berusaha menciptakan peluang dari berbagai sisi, meskipun beberapa peluang belum membuahkan hasil.
Tim tamu, Osasuna, mencoba untuk merespons tekanan tersebut dengan serangan balik. Namun, upaya mereka masih belum cukup untuk menembus pertahanan solid Madrid yang dikomandoi oleh deretan pemain berpengalaman.
Analisis Pertandingan: Strategi dan Peluang yang Diciptakan
Dalam pertandingan ini, Madrid berhasil mencatat penguasaan bola sebesar 71%. Ini menunjukkan betapa dominannya lini tengah mereka dalam mengontrol permainan dan menciptakan serangan. Namun, meski penguasaan bola tinggi, penciptaan peluang bersih menjadi tantangan tersendiri.
Beberapa peluang muncul, termasuk sepakan jarak jauh dari Alberto Carreras yang masih melenceng. Selain itu, Dean Huijsen juga mendapat kesempatan, namun tembakannya berhasil diantisipasi oleh kiper Osasuna, Sergio Herrera.
Momen menguntungkan bagi Madrid terjadi pada menit ke-34 ketika gol tampak di depan mata Kylian Mbappe. Sayangnya, tendangannya dari dalam kotak penalti belum bisa mengonversi peluang menjadi sebuah gol.
Kejutan di Babak Kedua: Penalti dan Momentum Madrid
Setelah melakukan evaluasi di ruang ganti, Madrid kembali turun dengan semangat baru. Momentum permainan mulai berbalik setelah mereka mendapatkan penalti ketika Mbappe dijegal oleh Juan Cruz di area terlarang.
Striker asal Prancis itu maju sebagai eksekutor dan sukses melakukan eksekusi pada menit ke-51, mengubah kedudukan menjadi 1-0. Gol tersebut memberikan kepercayaan untuk terus menekan lawan dan mengontrol permainan.
Setelah gol tersebut, Arda Guler hampir menggandakan keunggulan saat melakukan tembakan keras di menit ke-63. Namun, tendangannya melambung tipis di atas gawang. Ini menunjukkan bahwa meskipun mereka telah memimpin, Madrid tetap terus berusaha untuk menambah angka.
Drama di Akhir Pertandingan dan Penilaian Pelatih
Menjelang akhir pertandingan, Osasuna berusaha bangkit kembali dengan melakukan beberapa serangan tersisa. Namun, usaha Ante Budimir lewat sundulan pada menit ke-84 gagal mengarahkan bola ke gawang.
Sementara itu, Franco Mastantuono juga mengalami nasib serupa ketika usahanya dihadang oleh Herrera setelah mendapatkan sudut sempit. Keberhasilan menahan serangan tersebut semakin mengukuhkan dominasi Madrid.
Drama semakin meningkat ketika Osasuna kehilangan satu pemain, Abel Bretones, yang diganjar kartu merah akibat pelanggaran terhadap Gonzalo Garcia. Kejadian ini menambah kesulitan bagi tim tamu dalam mengejar ketertinggalan.
Di akhir laga, Madrid berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 hingga peluit panjang berbunyi. Kemenangan ini pun mengantarkan mereka menduduki posisi ke-8 klasemen sementara dengan tiga poin.
Setelah pertandingan, Xabi Alonso mengakui bahwa meskipun puas dengan hasil akhir, masih banyak yang perlu diperbaiki. Menurutnya, tim masih dalam fase penyesuaian setelah dua pekan pramusim dan perlu waktu untuk menemukan ritme terbaik.
Alonso berpendapat bahwa ada banyak hal positif yang bisa diambil dari pertandingan ini, namun tetap ada elemen yang harus diperbaiki. Tim perlu lebih tenang dalam menyelesaikan peluang demi meraih hasil yang lebih baik di pertandingan mendatang.
Ia menambahkan, “Kemenangan ini memberi kami ketenangan untuk melanjutkan langkah, tetapi kami harus ingat bahwa masih banyak ruang untuk berkembang.” Usai pertandingan, tim diharapkan dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk menghadapi lawan-lawan berikutnya dengan lebih baik.