www.narasiutama.id – Penganugerahan Pemenang SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 merupakan sebuah acara yang tak hanya menonjolkan prestasi, tetapi juga memperlihatkan komitmen terhadap kemajuan ekonomi UMKM. Event ini diselenggarakan secara hybrid di Jakarta dan mengusung tema penting yaitu Memajukan Bisnis dengan Teknologi.
Inisiatif ini berhasil menjangkau lebih dari lima ribu pelaku UMKM yang dikelola oleh perempuan serta mereka yang memiliki disabilitas. Hal ini mempertegas relevansi dan peran mereka dalam ekosistem bisnis Indonesia yang terus berkembang.
Hadir pada acara tersebut beberapa tokoh penting, seperti CEO dan Co-Founder DANA Indonesia, Rony Ukurta Barus sebagai Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK, dan Wilson Siahaan yang menjabat sebagai Senior Director di Ant International. Kehadiran mereka semakin menambah bobot acara serta menekankan pentingnya dukungan terhadap pelaku UMKM di tanah air.
Pentingnya Penghargaan untuk Pelaku UMKM Perempuan
Menurut Vince Iswara, CEO DANA Indonesia, penghargaan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga sebuah momen pengakuan terhadap kontribusi signifikan UMKM perempuan. Hal ini juga menjadi dukungan bagi mereka yang berperan dalam menopang perekonomian keluarga, terutama di tengah tantangan yang ada.
Ia menegaskan bahwa 64 persen dari pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Mereka bekerja keras, baik dari rumah maupun warung kecil, untuk menciptakan stabilitas ekonomi bagi keluarga. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam konteks perekonomian Nasional.
Dukungan terhadap perempuan dalam bisnis semakin diperkuat dengan kemajuan teknologi yang mampu menghilangkan kesenjangan yang ada. Vince menambahkan bahwa digitalisasi harus menjadi jembatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Komitmen Ant International dalam Membangun Kemitraan Strategis
Wilson Siahaan dari Ant International juga mengungkapkan rasa bangganya bisa bermitra dengan DANA dalam penyelenggaraan acara SisBerdaya dan DisBerdaya. Program ini memasuki tahun ketiga dan memiliki dampak signifikan terhadap pengembangan talenta di kalangan pelaku UMKM.
Dia menegaskan bahwa program ini bukan hanya berbicara tentang ekonomi, tetapi juga tentang keyakinan diri. Jiwa kewirausahaan harus ditanamkan dan dikembangkan, terutama di kalangan perempuan, yang sering kali kurang mendapatkan akses untuk menunjukkan potensi mereka.
Transformasi digital juga dipandang sebagai pendorong utama pertumbuhan yang inklusif. Wilson menambahkan bahwa setiap usaha yang memanfaatkan teknologi akan memiliki peluang untuk berkembang dan meningkatkan skala usaha.
Dampak dari Program SisBerdaya dan DisBerdaya pada Pelaku UMKM
Tahun ini, program SisBerdaya dan DisBerdaya telah memperluas jangkauan hingga mencakup tiga wilayah utama di Indonesia. Ini termasuk Sumatera, Kalimantan, Jawa, serta wilayah lainnya seperti Sulawesi dan Papua.
Dari lebih 5.000 peserta, terdapat 30 pemenang untuk SisBerdaya 2025, dengan salah satunya berasal dari Sulawesi Selatan. Selain itu, DisBerdaya 2025 juga memberikan penghargaan kepada lima pemenang yang telah menunjukkan inovasi dalam usahanya.
Proses pemilihan pemenang meliputi penilaian kualitas proposal bisnis dan pemanfaatan teknologi digital. Semua ini menjadikan kompetisi ini semakin ketat dan selektif, hanya melibatkan para pelaku usaha yang benar-benar berprestasi.
Hadiah dan Dukungan untuk Pengembangan Usaha di Masa Depan
Total hadiah senilai 750 juta rupiah dibagikan untuk mendukung pengembangan usaha dan peningkatan kapasitas peserta. Hal ini diharapkan dapat memberikan stimulus tambahan bagi para pemenang untuk mengadopsi teknologi dalam bisnis mereka.
Dengan beragam latar belakang usaha, mulai dari kuliner hingga teknologi, para peserta menunjukkan bahwa perempuan Indonesia memiliki daya saing yang tinggi. Mereka tidak hanya ingin berpartisipasi, tetapi juga memimpin dalam transformasi ekonomi yang lebih luas.
Melalui program ini, para pelaku usaha perempuan Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka dan berkontribusi lebih dalam perekonomian daerah maupun nasional. Ini adalah langkah awal yang penting menuju masa depan yang lebih inklusif.