www.narasiutama.id – Universitas Bosowa (Unibos) menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas jejaring akademis dan memperkuat tata kelola kelembagaan. Melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan kegiatan benchmarking, Unibos melakukan kolaborasi dengan tiga universitas terkemuka di Kota Bandung.
Kegiatan bersejarah ini berlangsung pada 14 dan 15 Juli 2025, dihadiri oleh pimpinan dari masing-masing perguruan tinggi. Dari Unibos, hadir Wakil Rektor II bidang Keuangan, SDM, dan Fasilitas, Prof. Seri Suriani, serta Direktur Keuangan, SDM, dan Organisasi, Dr. Muh. Kafrawi Yunus.
Delegasi Unibos juga disertai jajaran Yayasan Aksa Mahmud, yang turut mendukung agenda tersebut. Ketua BPH Politeknik Bosowa dan beberapa kepala divisi lainnya hadir untuk memperkuat sinergi antar lembaga pendidikan ini.
Detail Penandatanganan MoU di Universitas Kristen Maranatha
Penandatanganan MoU pertama dilakukan di Universitas Kristen Maranatha pada tanggal 14 Juli 2025. Rektor Maranatha, Prof. Ir. Frans Umbu Datta, menyambut hangat kedatangan tim Unibos dan meresmikan kerja sama yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua institusi.
Pada hari berikutnya, penandatanganan dilanjutkan di Universitas Katolik Parahyangan. Rektor Unpar, Prof. Ir. Tri Basuki Joewono, menyatakan bahwa kolaborasi ini akan memperkuat potensi akademik masing-masing universitas.
Di hari yang sama, delegasi juga bertemu dengan pimpinan Universitas Komputer Indonesia (Unikom). Dalam suasana yang penuh keakraban, MoU ditandatangani di Smart Room Gedung Rektorat Unikom, menandakan start awal dari kolaborasi yang luas.
Bidang Kerjasama yang Ditekankan dalam Nota Kesepahaman
Nota kesepahaman yang ditandatangani mencakup lima bidang utama, yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta bidang teknis lainnya. Kesepakatan ini dirancang agar tidak mengganggu tugas pokok kelembagaan, melainkan mendukung visi dan misi institusi masing-masing.
Dalam sambutannya, Prof. Seri Suriani menyampaikan bahwa nota kesepahaman ini adalah langkah awal untuk membangun sinergi yang saling menguntungkan. Fokus utamanya adalah kolaborasi yang berdampak nyata terhadap kualitas pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui inisiatif ini, diharapkan setiap universitas dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam mengelola pendidikan dan penelitian. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program-program yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Agenda Benchmarking dan Peluang untuk Meningkatkan Kualitas
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada penandatanganan MoU, tetapi juga melibatkan agenda benchmarking. Dalam proses ini, para delegasi Unibos melakukan observasi mengenai pengelolaan institusi, pengembangan SDM, serta tata kelola riset.
Tujuan dari benchmarking ini adalah untuk menyerap praktik baik dari masing-masing kampus mitra. Diskusi-diskusi yang terjadi menjadi sarana untuk menggali ide dan inovasi dalam pengembangan sistem akademik.
Dr. Muh. Kafrawi Yunus menekankan pentingnya momen ini bagi Unibos. Keberhasilan dalam mengadopsi praktik baik dari kampus lain diharapkan mampu memperkuat tata kelola dan sistem akademik di Universitas Bosowa.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Kegiatan kolaboratif ini juga bertujuan untuk mempercepat pencapaian akreditasi unggul bagi Unibos. Rektor Unpar berharap kerja sama ini dapat menjadi model sinergi antar universitas untuk mengatasi tantangan pendidikan tinggi di masa depan.
Kerjasama ini mengisyaratkan bahwa perguruan tinggi harus responsif terhadap dinamika dunia pendidikan. Sinergi antarperguruan tinggi diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi kualitas pendidikan di Indonesia.
Universitas Bosowa, berkat dukungan yayasan, melanjutkan upayanya untuk menjadi institusi pendidikan tinggi yang inovatif serta berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui kerja sama yang telah terjalin, Unibos ingin menunjukkan bahwa kolaborasi adalah budaya yang harus diterapkan dalam setiap aspek.