www.narasiutama.id – Dalam semarak perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, sebuah acara luar biasa dilakukan di bawah laut Wakatobi. Bendera Merah Putih terbesar menjadi simbol semangat kebangsaan, dibentangkan pada lokasi penyelaman ternama yang dikenal sebagai “Spot Mata Uang Rp10.000” di Pantai Wamboliga, Desa Sombu, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus dan merupakan inisiatif dari Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui Sales Area Sultra. Acara ini melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk komunitas penyelam, dive center lokal, mahasiswa, serta berbagai stakeholder pemerintah daerah yang mencintai alam Wakatobi.
Lebih dari 20 komunitas dan institusi berkolaborasi dalam pembentangan bendera raksasa di bawah laut ini, menunjukkan semangat nasionalisme serta komitmen bersama untuk menjaga ekosistem laut dan mengoptimalkan potensi wisata bahari di Indonesia.
Beberapa peserta yang terlibat dalam acara tersebut antara lain Kepala Kecamatan Wangi-Wangi, Kepala Desa Sombu, perwakilan pemerintahan, serta berbagai komunitas penyelam. Keterlibatan mereka menunjukkan dukungan yang luas terhadap acara ini.
Acara ini juga menyajikan sosialisasi tentang penggunaan MyPertamina bagi masyarakat lokal dan pelaku pariwisata. Sebuah fokus utama diberikan pada peningkatan penggunaan Pertamax untuk kapal wisata dan diving di Wakatobi, sejalan dengan upaya menciptakan pariwisata yang ramah lingkungan.
Komitmen Bersama untuk Melestarikan Laut Wakatobi
“Kami ingin merayakan kemerdekaan sekaligus mendorong kebanggaan terhadap kekayaan alam yang dimiliki Wakatobi. Kami berharap daerah ini bisa semakin dikenal secara nasional maupun internasional,” ujar Hafsanjani Arbi, Sales Branch Manager I Sultra. Ucapan ini mencerminkan harapan besar terhadap pengembangan pariwisata Wakatobi yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, Area Manager Communication, Relations, & CSR Sulawesi, T. Muhammad Rum, menekankan perlunya menjaga aset bahari Indonesia. “Kami percaya bahwa kerjasama berbagai pihak dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat di sekitar,” tambahnya.
Dengan pendekatan kolaboratif, acara ini menjadi salah satu langkah nyata Pertamina dalam mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial ke dalam strategi bisnis mereka. Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai ESG yang semakin banyak diadopsi oleh berbagai organisasi saat ini.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam. Dengan melibatkan komunitas lokal dalam setiap kegiatan, keinginan untuk melestarikan lingkungan dapat terwujud dengan lebih efektif.
Pembentangan Bendera sebagai Simbol Cinta Tanah Air
Pembentangan bendera Merah Putih di Spot Rp10.000 merupakan simbol bahwa cinta Tanah Air bisa diwujudkan di berbagai penjuru, termasuk di kedalaman laut. Semangat, keberanian, dan kolaborasi merupakan inti dari semua upaya ini. Momen ini menjadi refleksi kebersamaan dalam mencintai dan melindungi alam Indonesia.
Peserta yang bervariasi menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dari mahasiswa hingga pegiat diving, semua bersatu untuk menciptakan dampak yang signifikan bagi ekosistem bawah laut dan pariwisata Wakatobi secara keseluruhan.
Keterlibatan influencer dan fotografer bawah laut terkemuka memberikan dimensi lain pada acara tersebut. Mereka membantu menyebarluaskan pesan tentang pentingnya melestarikan keindahan alam dan membantu mengangkat citra positif Wakatobi sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai perayaan, tetapi juga sebagai momentum untuk mengevaluasi langkah-langkah yang telah diambil dalam menjaga kelestarian laut. Melalui kolaborasi yang terbentuk, visi untuk memajukan Wakatobi sebagai destinasi pariwisata yang ramah lingkungan bisa terwujud lebih cepat.
Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Wakatobi
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Wakatobi diharapkan dapat menjadi salah satu ikon pariwisata nasional. Melalui upaya berkelanjutan dan kolaborasi berbagai pihak, potensi yang dimiliki daerah ini bisa dimaksimalkan. Pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat lokal menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Dengan banyaknya komunitas yang terlibat, inisiatif ini harus dapat terus berlangsung dan berkembang. Kegiatan serupa di masa depan diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga mendorong terjadinya inovasi dalam bidang pariwisata ramah lingkungan.
Keberadaan banyak dive center lokal juga memberikan kontribusi langsung terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung untuk menikmati keindahan bawah laut, pelaku usaha lokal dapat merasakan dampak positif dari kegiatan wisata ini.
Adanya kesinambungan antara pelestarian lingkungan dan pengembangan industri pariwisata menjadi wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi pengunjung yang ingin mengalami keajaiban alam Wakatobi.
Ke depan, diharapkan semakin banyak acara seperti ini yang diadakan untuk mempromosikan Wakatobi sebagai destinasi wisata utama di Indonesia. Melalui kolaborasi dan kerja sama yang kuat, harapan untuk mencapai pariwisata yang berkelanjutan di Wakatobi menjadi semakin nyata.
