• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
Jumat, 4 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Narasi Utama
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Narasi Utama
No Result
View All Result

Kisah Guru Menggerakkan Perubahan Pendidikan dari Kelas untuk Nusantara

Kisah Guru Menggerakkan Perubahan Pendidikan dari Kelas untuk Nusantara

BacaJuga

Pegawai Basarnas Makassar Semangat Menyambut Program RPL Pascasarjana

Pegawai Basarnas Makassar Semangat Menyambut Program RPL Pascasarjana

Institut Kalla Raih Prestasi dengan Tuan Tuna di Kompetisi Rencana Bisnis 2025

Institut Kalla Raih Prestasi dengan Tuan Tuna di Kompetisi Rencana Bisnis 2025

www.narasiutama.id – Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga baru-baru ini menjadikan dirinya sebagai tuan rumah bagi pelaksanaan Kelas Pendidik dan Kelas Pemimpin, yang merupakan bagian dari acara Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII di Kota Makassar. Kegiatan ini menyuguhkan berbagai kisah nyata dari para guru dan pemimpin pendidikan yang berani mengambil langkah untuk berinovasi, membangun jejaring, dan bertransformasi dalam sistem pendidikan, dari ruang kelas sampai pengelolaan sekolah.

Pada acara tersebut, satu kelas pemimpin dan empat kelas pendidik berlangsung secara paralel dalam sesi yang penuh inspirasi. Acara ini menghadirkan 18 pembicara yang berasal dari berbagai sekolah dan latar belakang, yang berbagi praktik terbaik dalam menghadapi tantangan pendidikan yang dihadapi saat ini.

Kurator daerah TPN XII Makassar, Adelia Octoryta, menekankan bahwa tujuan pihaknya bukan untuk mencari guru terbaik, melainkan untuk menyoroti praktik baik yang ada. “Yang kita butuhkan saat ini bukan hanya prestasi, tetapi juga kolaborasi dan refleksi yang bisa menular kepada orang lain,” tuturnya dalam keterangan yang diterima pada Rabu (02/07).

Buri Prahastyo, selaku penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), menambahkan bahwa TPN XII Makassar berfungsi sebagai ruang aman dan kolaboratif bagi para pendidik. “Kami ingin agar para guru tumbuh bukan dari kompetisi, tetapi dari kolaborasi, inspirasi, dan keberanian untuk berbagi proses pembelajaran,” jelas Buri.

Sementara itu, Mukhlis Rahmad, koordinator TPN XII Makassar, menegaskan bahwa mereka berusaha menunjukkan bahwa pembelajaran yang paling baik seringkali terlahir dari guru yang berbagi dengan guru lainnya, dari sekolah ke sekolah.

Membangun Ruang Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari TPN XII yang mengusung tema nasional “Iklim Pendidikan & Pendidikan Iklim”. Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga hadir sebagai ruang berinteraksi lintas latar belakang bagi guru, sekolah, dan komunitas yang memiliki keyakinan bahwa transformasi pendidikan dimulai dari kekuatan narasi dan tindakan nyata.

TPN XII Makassar telah menciptakan banyak ruang belajar sekaligus berperan sebagai katalis bagi kolaborasi. Dalam satu jam sesi kelas, para peserta dapat meresapi kisah-kisah yang dibagikan, yang telah melalui proses panjang, penuh perjuangan, kegagalan, hingga kebangkitan kembali.

Dalam menghadapi kompleksitas tantangan pendidikan saat ini, Kelas Pendidik dan Kelas Pemimpin menunjukkan bahwa perubahan dalam pendidikan tidak harus menunggu waktu yang tepat. Sebaliknya, perubahan bisa dimulai hari ini, dari ruang kelas, oleh para guru yang berani untuk berbagi pengalaman.

Praktik Terbaik dari Kelas Pemimpin dan Kelas Pendidik

Kelas Pemimpin yang diadakan pada Sabtu, 21 Juni lalu, menyajikan dua praktik kepemimpinan yang menginspirasi. Pertama, Sarwinah membawakan materi mengenai “DEBUS: Solusi Membantu Mengurangi Sampah di Sekolah”, sebuah inisiatif yang tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tetapi juga untuk memperkuat budaya sadar lingkungan di dalam komunitas pendidikan.

Kemudian, Muhammad Agus membagikan pengalaman kepemimpinannya di sekolah pinggiran melalui topik “Sekolah Pinggiran, Mimpi Besar: Perjalanan Menuju Sekolah Bermakna”. Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan visi dan tekad yang kuat, keterbatasan baik geografis maupun sumber daya bukanlah penghalang untuk menciptakan sekolah yang transformatif.

Dalam kelas pendidik pertama, sejumlah guru berbagi cerita yang kaya makna mengenai pentingnya membangun relasi dan dampak emosional dalam proses pembelajaran. Taufiqurrahman menyajikan topik “Mengelola Emosi, Membangun Relasi”, sedangkan Cicit Fatimiyah membahas “Mengajar Bukan untuk Hebat, Tapi untuk Berdampak”.

Menumbuhkan Budaya Dokumentasi dan Berbagi Praktik Baik

Setelah itu, terdapat Reski Indah Sari dengan pembahasan “Cinta yang Mendidik: Relasi Tulus dan Profesional”, dan Ayu Rezky Pratiwi menutup sesi ini dengan tema “BAKTI atau Berbagi Konten, Tebar Inspirasi”. Kisah-kisah mereka menegaskan bahwa pembelajaran yang bermakna sebagai fondasi dibangun atas kepercayaan, empati, dan kehadiran guru secara utuh di ruang kelas.

Kelas pendidik kedua menunjukkan bahwa karier para pendidik bisa meluas ke bidang kepenulisan dan digital. Ayu Rezky Pratiwi kembali mengisi sesi dengan “Langkah Kecil Menuju Buku Pertama”, dilanjutkan oleh Ratih yang mengangkat tema “Kreativitas Mengajar di Era Digital”.

Anggraeni Latif juga ambil bagian dengan “Jadi Guru Promotor: Awalnya Canggung, Kini Jadi Ruang Bertumbuh Karier”, serta Asriani Geno mengusung tema “Dari Buku Harian ke Buku Nyata”. Kelas ini menegaskan pentingnya menumbuhkan budaya berbagi dan mendokumentasikan praktik baik sebagai bagian dari pengembangan profesional guru.

Menghadapi Tantangan dengan Pendekatan Inklusif

Pada kelas pendidik ketiga, beragam tantangan di bidang pendidikan dijawab dengan pendekatan kolaboratif dan inklusif. Nur Rahma membahas topik “Dari Pelengkap Menjadi Penggerak”, sementara Muhammad Taqwa Jailil mengemukakan “Asesmen Bermakna: Dari Pilihan Ganda ke Pilihan Berkarya”.

Sementara itu, Suparmin berbagi tentang “Menumbuhkan Kepercayaan Murid Lewat Asesmen yang Transparan”, dan Maurensyiah P membawa tema “Dari Penolakan ke Kepercayaan: Strategi Berkontribusi di Sekolah Baru”. Kelas ini memberikan gambaran nyata bahwa kolaborasi dan keberanian untuk tumbuh bisa mengubah dinamika sekolah secara keseluruhan.

Di kelas terakhir, kelas pendidik keempat, pengalaman yang dibagikan menunjukkan bahwa murid dapat berprestasi jika diberi kesempatan. Satang memulai sesi dengan “Muridku Bukan Tak Bisa, Mereka Hanya Belum Percaya”, diikuti oleh Sabrianti yang mengungkapkan “Melatih Nalar, Menyuarakan Gagasan: Cerita dari Program KIR SMA Islam Athirah”.

Anita Taurisia Putri juga turut berbagi tentang “Berbagi Ilmu, Membangun Karier: Praktik Baik Menjadi Narasumber Profesional” dan Syamsul Alim Bahri membawakan tema “Creating Lively Classes: How Educators Create Impactful Learning Journey”. Kelas ini menjadi ruang refleksi dan inovasi bagi guru muda yang berambisi untuk memperluas dampak dan menumbuhkan kreativitas dalam proses pembelajaran.

Previous Post

Orang Tua Siswa di Makassar Gelar Aksi Blokir Jalan Usai Tak Lolos SPMB

Next Post

Inflasi Juni 2025 Terkendali, Waspadai Perbedaan Harga di Kawasan Timur

Rekomendasi

Pembunuhan Suami-Istri di Mamuju Dihentikan, Polisi Fasilitasi Mediasi Keluarga

Pembunuhan Suami-Istri di Mamuju Dihentikan, Polisi Fasilitasi Mediasi Keluarga

Kaya Gizi Rendah Kalori, Bayam Memberikan Banyak Manfaat Kesehatan

Kaya Gizi Rendah Kalori, Bayam Memberikan Banyak Manfaat Kesehatan

Pinjol Meningkat, Pengamat Ekonomi Serukan Penguatan Pengawasan dan Literasi

Pinjol Meningkat, Pengamat Ekonomi Serukan Penguatan Pengawasan dan Literasi

Gejolak Timur Tengah Picu Kepanikan Pasar IHSG Turun dan Rupiah Melemah

Gejolak Timur Tengah Picu Kepanikan Pasar IHSG Turun dan Rupiah Melemah

Festival 2025 Kembali Hadir di Makassar, Perunggu Siap Tampil

Festival 2025 Kembali Hadir di Makassar, Perunggu Siap Tampil

Kembangkan Potensi WBP, Lapas Bulukumba Selenggarakan Pelatihan Las dan Meubelair

Kembangkan Potensi WBP, Lapas Bulukumba Selenggarakan Pelatihan Las dan Meubelair

Optimalisasi Pelabuhan Makassar Sebagai Gerbang Utama Ekspor Kawasan Timur Indonesia

Optimalisasi Pelabuhan Makassar Sebagai Gerbang Utama Ekspor Kawasan Timur Indonesia

Sidebar

Kategori

  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • News
  • Olahraga
  • Pendidikan
Narasi Utama

© 2025 Narasiutama.id. Seluruh konten dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Informasi Kami

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2025 Narasiutama.id. Seluruh konten dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In