• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
Minggu, 3 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Narasi Utama
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Narasi Utama
No Result
View All Result

Rupiah Melemah ke Rp16.485 Tertekan Data Manufaktur dan Inflasi

Rupiah Menguat Didukung Sinyal Positif dari Perjanjian Dagang RI dan AS

BacaJuga

Harga Emas Antam dan UBS Menurun Hari Ini

Harga Emas Antam dan UBS Menurun Hari Ini

Aset BPR Makassar Lampaui Target, Beban Naik Menjadi Rp3,8 Miliar

Aset BPR Makassar Lampaui Target, Beban Naik Menjadi Rp3,8 Miliar

www.narasiutama.id – Nilai tukar rupiah menghadapi tantangan besar di akhir pekan ini ketika kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Penutupan pada Jumat menunjukkan angka yang tidak menggembirakan, menandakan pergeseran yang perlu dicermati lebih dalam oleh para pelaku pasar.

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa rupiah ditutup pada posisi Rp16.485 per dolar AS, mengalami penurunan sebesar 0,21%. Ini berarti rupiah mencapai titik terendah sejak Mei 2025, suatu kondisi yang mencerminkan dinamika yang kurang menguntungkan di pasar valuta asing.

Pada sesi perdagangan yang lebih awal, rupiah bahkan mencapai titik terendah Rp16.505 per dolar AS sebelum akhirnya sedikit pulih menjelang penutupan. Fenomena ini menunjukkan adanya volatilitas yang bisa menjadi indikator tekanan yang lebih mendalam terhadap mata uang nasional.

Dampak Indeks Dolar Terhadap Nilai Tukar Rupiah

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) tercatat mengalami penguatan tipis, yang mencapai 100,04 per pukul 16.00 WITA. Tren positif ini menunjukkan ekspektasi pasar terhadap mata uang AS yang terus meningkat dalam waktu enam hari berturut-turut.

Penguatan dolar AS ini bukan hanya berdampak pada rupiah, tetapi juga mencerminkan meningkatnya permintaan global terhadap mata uang tersebut. Situasi ini tentunya memberikan tekanan lebih besar bagi negara-negara dengan mata uang yang tidak stabil, termasuk Indonesia.

Faktor-faktor eksternal ini semakin memperparah situasi internal yang dihadapi oleh rupiah. Sejumlah rilis data domestik juga turut memberi dampak negatif yang signifikan untuk pergerakan nilai tukar mata uang Indonesia.

Data Domestik Berpengaruh Terhadap Pergerakan Rupiah

Salah satu data yang berkontribusi terhadap kondisi ini adalah laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia. Dari data S&P Global yang dirilis, PMI berada di angka 49,2 pada Juli 2025, di bawah ambang batas netral yang menunjukkan adanya kontraksi dalam sektor industri.

Ini menandakan bahwa aktivitas industri Indonesia mengalami penurunan untuk bulan kedua berturut-turut. Kontraksi yang terjadi dalam sektor manufaktur mencerminkan tantangan yang harus dihadapi oleh perekonomian domestik saat ini.

Tidak hanya PMI, data inflasi juga memberikan gambaran yang kurang menggembirakan. Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi bulanan mencapai 0,30% pada Juli 2025, sedangkan inflasi tahunan berada di angka 2,37%, menunjukkan ancaman inflasi yang perlu diwaspadai.

Ancaman Inflasi Terhadap Stabilitas Ekonomi

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi cukup signifikan terhadap inflasi, di mana kenaikan mencapai 0,74% dan memiliki andil 0,22% dalam angka inflasi keseluruhan. Angka inflasi ini mencerminkan kondisi pasar yang cukup bergejolak dan bisa memengaruhi daya beli masyarakat.

Komoditas beras menjadi salah satu penyumbang utama bagi inflasi, dengan kontribusi sebesar 0,06%. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa elemen fundamental dalam ekonomi masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi untuk menjaga stabilitas mata uang rupiah.

Meski banyak faktor yang memberikan tekanan, ada sisi positif dari neraca perdagangan Indonesia yang menunjukkan surplus. Badan Pusat Statistik mencatat surplus perdagangan sebesar US$4,1 miliar pada Juni 2025, suatu angka yang menunjukkan performa baik di sisi perdagangan internasional.

Pandangan Analis Terhadap Masa Depan Rupiah

Surplus ini menandai keberhasilan Indonesia dalam menjaga posisinya dalam pasar global, berlangsung selama 62 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Ini menambah harapan bahwa perekonomian Indonesia memiliki fondasi yang cukup kuat meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Deputi Statistik BPS, Pudji Ismartini, menekankan bahwa surplus neraca perdagangan ini memperkuat tren positif yang telah muncul dalam lima tahun terakhir. Namun, tekanan dari aspek lain, seperti inflasi dan kontraksi di sektor manufaktur, tetap menjadi perhatian yang serius.

Analis memperkirakan bahwa tekanan terhadap rupiah akan terus berlanjut dalam waktu dekat. Sejumlah sentimen negatif dari dalam negeri dan penguatan dolar AS secara umum diperkirakan berkontribusi pada ketidakpastian yang masih akan terjadi di pasar valuta asing.

Previous Post

Mahasiswi Kedokteran Juara 1 Lomba Ceramah Islami Tingkat Nasional

Next Post

Target Kelola Mandiri Sampah 51,2 Persen di Makassar Menuju Adipura

Rekomendasi

Perkenalan Smart Upgrade 2.0, Solusi Kenaikan Kelas dengan Cicilan Fleksibel

Perkenalan Smart Upgrade 2.0, Solusi Kenaikan Kelas dengan Cicilan Fleksibel

Ahmad Muzani Tegaskan Tidak Ada Surat Resmi Pemakzulan Wapres Gibran di Makassar

Ahmad Muzani Tegaskan Tidak Ada Surat Resmi Pemakzulan Wapres Gibran di Makassar

Jalin Kerja Sama Strategis dengan Tiga Perguruan Tinggi Unggulan di Bandung

Jalin Kerja Sama Strategis dengan Tiga Perguruan Tinggi Unggulan di Bandung

Genjot Produksi Kelapa di Selayar melalui Program Gemerlap dengan Target 5 Juta Pohon

Genjot Produksi Kelapa di Selayar melalui Program Gemerlap dengan Target 5 Juta Pohon

Harga Emas Antam dan UBS Menurun, Apakah Ini Peluang untuk Investor?

Harga Emas Antam dan UBS Turun Bersamaan, Apa Peluang untuk Investor?

Pembicaraan Kampus Kalla di Unismuh, Membahas Peluang Karir dan Beasiswa

Pembicaraan Kampus Kalla di Unismuh, Membahas Peluang Karir dan Beasiswa

Pria NTT Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos Diduga Bunuh Diri

Pria NTT Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos Diduga Bunuh Diri

Sidebar

Kategori

  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • News
  • Olahraga
  • Pendidikan
Narasi Utama

© 2025 Narasiutama.id. Seluruh konten dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Informasi Kami

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2025 Narasiutama.id. Seluruh konten dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In