www.narasiutama.id – Dua pekerja proyek pengecatan jembatan di Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, dilaporkan hilang setelah terjatuh ke Sungai Sampaga. Insiden ini terjadi pada Senin, 28 Juli, saat rangkaian penyangga bambu yang digunakan sebagai pijakan ambruk secara tiba-tiba, mengakibatkan tiga orang pekerja terjatuh ke dalam air.
Menurut Mahmud Afandi, Kepala Kantor Basarnas Mamuju, “Dua di antara pekerja yang terjatuh dilaporkan hilang, sementara satu orang lainnya berhasil diselamatkan oleh warga sekitar.” Data awal mencatat korban yang hilang bernama Sapri dan Angga, sedangkan Fikri adalah pekerja yang berhasil diselamatkan.
Peristiwa naas ini terjadi sekitar pukul 10.30 WITA dan menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat. Upaya pencarian pun segera dilakukan oleh masyarakat, namun hasilnya belum memadai.
Pihak Polsek Sampaga melaporkan kejadian ini kepada Basarnas Mamuju sekitar pukul 11.45 WITA. Mereka meminta tim penyelamat untuk dikerahkan guna melakukan pencarian intensif terhadap kedua korban.
Menanggapi laporan tersebut, Basarnas Mamuju segera menerjunkan tujuh personel. Tim rescuer berangkat dari Kantor SAR Mamuju pada pukul 12.00 WITA dengan estimasi waktu perjalanan satu jam menggunakan kendaraan rescue truck.
Upaya Federasi Pencarian yang Intensif
Basarnas Mamuju mengerahkan berbagai peralatan SAR air untuk mendukung pencarian. Di antara peralatannya terdapat satu unit rubber boat, peralatan selam, aqua eye, alat komunikasi, dokter medis, dan alat navigasi.
Tim rescue BASARNAS Mamuju menerima dukungan dari berbagai unsur potensi SAR lainnya. Di antaranya, Kodim 1418 Mamuju, Polsek Sampaga, BPBD Mateng, Tagana Mateng, dan BWS Mamuju, yang turut membantu dalam operasi pencarian.
Koordinasi yang baik antara berbagai unsur ini sangat penting untuk mempercepat pencarian. Komunikasi yang lancar dan perencanaan yang matang menjadi kunci efektivitas dalam penyelamatan.
Saat operasi berlangsung, dugaan terkait kondisi cuaca juga menjadi perhatian tersendiri. Tim berharap cuaca bersahabat agar pencarian dapat dilakukan dengan optimal.
Kesiapsiagaan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
Insiden ini menjadi pelajaran berharga terkait keselamatan kerja di proyek konstruksi. Penting bagi semua pekerja untuk menggunakan peralatan pelindung dan mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan.
Di samping itu, manajemen proyek juga harus memperhatikan kualitas dan kekuatan struktur yang digunakan. Setiap elemen dari proyek harus diuji dan dipastikan aman sebelum digunakan untuk menghindari terulangnya kejadian serupa.
Belajar dari insiden ini, perlu adanya pelatihan berlainan terkait keselamatan kerja bagi semua pekerja. Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan semua pekerja dapat menjaga diri dan rekan-rekannya.
Dari segi legislasi, perlu dilakukan evaluasi tentang penerapan peraturan keselamatan kerja di lapangan. Dengan penegakan hukum yang lebih ketat, diharapkan keselamatan pekerja dapat lebih terjamin.
Pencarian yang Masih Berlanjut dan Harapan Warga
Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap kedua korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Warga setempat juga tetap berpartisipasi aktif dalam pencarian.
Semua pihak berharap agar korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. Dukungan mental maupun moril bagi keluarga korban juga sangat penting untuk menghadapi situasi ini.
Dengan adanya solidaritas dari masyarakat, pencarian diharapkan dapat membuahkan hasil secepat mungkin. Kesadaran akan pentingnya dukungan bersama sangat dibutuhkan saat situasi darurat seperti ini terjadi.
Walaupun pencarian berlangsung sulit, harapan untuk menemukan Sapri dan Angga belum padam. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dalam menghadapi bencana.