www.narasiutama.id – Pemerintah Kota Makassar, bersama dengan aparat kepolisian, meluncurkan proyek penting yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak usia sekolah. Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan untuk menjangkau sekitar 150.000 anak di wilayah tersebut, demi memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan bahwa program ini tidak hanya mendesak, tetapi juga strategis untuk masa depan anak-anak. Dia berharap dengan adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), masalah kekurangan gizi dan stunting dapat diminimalkan secara signifikan.
Dalam laporan terbaru yang disampaikan, sebanyak 1,4 juta penduduk Makassar mencakup sekitar 113 ribu siswa SD dan 41 ribu siswa SMP yang menjadi target utama program ini. Selain itu, terdapat kelompok lain seperti siswa TK dan SMA yang juga akan mendapatkan perhatian dalam upaya perbaikan gizi ini.
Munafri menjelaskan bahwa SPPG merupakan langkah nyata untuk mendukung anak-anak usia sekolah mendapatkan akses gizi yang layak. Dia menyatakan, “Kami ingin memastikan seluruh 150 ribu anak dapat mengakses gizi setiap hari untuk meningkatkan kualitas kesehatan mereka.”
Lokasi pertama pembangunan SPPG terletak di Kecamatan Biringkanaya, daerah yang padat dan memiliki kebutuhan besar akan akses pangan. Pemerintah kota memilih wilayah ini karena strategis dalam mendukung distribusi makanan ke sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya.
Keberadaan SPPG diharapkan juga tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi. Menurut Appi, pembangunan ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan pedagang pasar rakyat sebagai penyedia bahan pangan. Dengan cara ini, proyek ini sekaligus berfungsi sebagai langkah investasi ekonomi jangka panjang.
“Dengan ribuan bahan makanan yang dibutuhkan setiap hari, UMKM dan pasar lokal akan terlibat dalam penyediaan. Ini bukan hanya proyek sosial, tetapi juga bentuk keberlanjutan ekonomi yang kami perjuangkan,” tambahnya.
Dari sisi lingkungan, Wali Kota juga memperhatikan pengelolaan limbah dari aktivitas dapur SPPG. Hal ini penting mengingat Makassar sedang menghadapi masalah limbah yang cukup serius. Appi menyatakan komitmen pemerintah untuk mengelola limbah di seluruh dapur SPPG agar dapat berkontribusi pada solusi pemeliharaan lingkungan.
“Jika satu dapur bisa menghasilkan limbah harian, maka SPPG yang kami bangun akan memiliki dampak yang signifikan. Oleh karena itu, kami telah siap merancang sistem pengelolaan limbah,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Rusdi Hartono, menjelaskan bahwa saat ini satu dapur SPPG yang dikelola oleh Polda Sulsel telah beroperasi. Menurutnya, pada hari yang sama, ada 12 Polres di Sulawesi Selatan yang juga memulai pembangunan SPPG secara serentak.
“Kami menargetkan seluruh 24 Polres di Sulawesi Selatan akan memiliki minimal satu SPPG pada Desember 2025,” sambung Rusdi.
Rusdi menekankan bahwa program ini adalah bagian dari kontribusi nyata kepolisian terhadap masalah gizi dan ketahanan pangan. Polri ingin berperan aktif sebagai solusi, bukan hanya sebagai penegak hukum. Hal tersebut menunjukkan komitmen mereka dalam memperhatikan masa depan generasi bangsa.
Kerjasama antara Pemkot Makassar dan Polri menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Rusdi menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan Wali Kota dalam mendukung regulasi dan aspek teknis yang diperlukan, seperti pengelolaan limbah dan logistik.
“Semangat kerja sama ini adalah modal utama. Ini bukanlah proyek elit, tetapi sebuah gerakan kolektif,” terangnya.
Pembangunan SPPG ini diharapkan menjadi model bagi kolaborasi sosial untuk diimplementasikan di berbagai daerah lainnya, baik di Sulawesi Selatan maupun di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi sinergi antar sektor dalam mewujudkan tujuan yang lebih besar, yaitu meningkatkan gizi dan kualitas hidup anak-anak di Indonesia.
Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan masalah kekurangan gizi dapat teratasi seiring dengan perkembangan proyek ini. Pemerintah dan pihak kepolisian bersatu untuk menciptakan solusi jangka panjang bagi generasi mendatang.
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi daerah dan lingkungan. Harapan besar tertuju pada keberhasilan proyek ini untuk menjadi langkah awal menuju perbaikan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.