• Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
Minggu, 3 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Narasi Utama
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Narasi Utama
No Result
View All Result

Mahasiswa Arsitektur Tampilkan Solusi Nyata Melalui Proyek Akhir Studio Perancangan

Mahasiswa Arsitektur Tampilkan Solusi Nyata Melalui Proyek Akhir Studio Perancangan

BacaJuga

Pelajar SMPN 1 Bulukumba Menangkan Juara Pertama Olimpiade PKN IX

Pelajar SMPN 1 Bulukumba Menangkan Juara Pertama Olimpiade PKN IX

Seragam Gratis Makassar Finalisasi Distribusi Bertahap Juli

Seragam Gratis Makassar Finalisasi Distribusi Bertahap Juli

www.narasiutama.id – Universitas Bosowa (Unibos) terus menunjukkan komitmennya dalam mencetak arsitek muda yang peka terhadap isu sosial dan lingkungan. Hal ini tercermin dalam kegiatan presentasi Final Project Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 1 (SPA 1) yang diadakan pada 22 Juli 2025 di lobi lantai satu Gedung 1 kampus.

Acara tersebut menghadirkan sesi presentasi diikuti tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib semester dua bagi mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Unibos, di mana mahasiswa diajarkan untuk merancang bangunan yang tidak hanya estetis tetapi juga solutif terhadap problematika di lapangan.

“Final Project ini dirancang agar mahasiswa memahami bahwa arsitektur bukan sekadar bentuk visual, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial. Mereka belajar untuk merumuskan isu dan mengubahnya menjadi karya desain yang kontekstual,” jelas Ibu Lisa Amalia, S.T., M.T., dosen pengampu mata kuliah tersebut.

Empat lokasi nyata menjadi titik awal eksplorasi mahasiswa, seperti Danau Mawang dan Pantai Punaga, di mana mereka melakukan observasi langsung dan berdialog dengan masyarakat setempat. Setiap kelompok ditantang untuk merancang desain arsitektur berdasarkan analisis sosial dan lingkungan yang komprehensif.

Mahasiswa dari kelompok proyek café apung di Danau Mawang menjelaskan konsep bangunan mereka yang bertema tropis dengan struktur bambu di atas kapal tongkang. “Kami ingin menciptakan ruang yang menyatu dengan alam dan memberikan solusi arsitektural yang ramah lingkungan,” ujar salah satu dari mereka.

Proyek ini melibatkan seluruh mahasiswa angkatan 2024 yang terbagi dalam sembilan kelompok dengan tiga anggota setiap tim. Proses pengerjaan berlangsung dari 28 April hingga puncaknya pada 22 Juli 2025, dan meskipun merupakan pengalaman baru bagi banyak peserta, semangat mereka sangat mengesankan.

Salah satu mahasiswa menyatakan bahwa tantangan terbesar adalah menyusun 12 konsep arsitektur sembari mempertimbangkan berbagai aspek teknis. Namun, pelajaran yang dipetik dari tantangan ini sangat berharga dan memberikan pengalaman nyata mengenai kompleksitas dunia arsitektur.

Metode belajar yang diterapkan dalam kegiatan ini memungkinkan mahasiswa untuk mengasah kreativitas, kemampuan riset lapangan, serta komunikasi desain. Penilaian akhir meliputi ketepatan merumuskan masalah, kualitas ide solusi, serta kemampuan membela desain secara argumentatif.

Ibu Lisa menjalankan harapan agar mahasiswa dapat membawa pengalaman ini sebagai pijakan untuk terus mengembangkan ide-ide kreatif dan memberikan kontribusi nyata melalui desain arsitektur. Aktivitas ini juga menyoroti pentingnya pembelajaran kolaboratif dalam dunia akademik untuk mendukung pertumbuhan mahasiswa arsitektur.

Urgensi Arsitektur yang Responsif Terhadap Lingkungan

Lingkungan seringkali diabaikan dalam proses perancangan arsitektur. Oleh karena itu, penting untuk meningkatan kesadaran mahasiswa tentang bagaimana desain mereka dapat berdampak pada ekosistem. Dalam konteks ini, arsitektur harus dihadirkan dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga praktik langsung yang menggambarkan hubungan desain dengan lingkungan sekitar. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses perancangan, mahasiswa diajarkan untuk lebih peka terhadap kebutuhan dan harapan mereka.

Misalnya, rencana desain untuk Pantai Seruni mencakup integrasi fasilitas publik yang dapat mendukung aktivitas masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan bahwa desain arsitektur dapat berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan manusia dan lingkungan, menciptakan ruang yang inklusif.

Peran Mahasiswa dalam Menjawab Isu Sosial

Arsitektur seharusnya tidak hanya dipandang sebagai seni, tetapi juga sebagai solusi bagi masalah sosial yang ada. Dalam proyek ini, mahasiswa belajar untuk merumuskan isu yang dihadapi masyarakat, seperti kurangnya ruang publik yang layak atau isu keterjangkauan tempat wisata.

Mereka kemudian ditantang untuk mendesain solusi yang tidak hanya mengutamakan keindahan, tetapi juga kenyamanan dan fungsi. Upaya ini sangat penting dalam membangun kesadaran sosial dan etika profesional yang akan dibawa oleh mahasiswa setelah lulus.

Dengan membuat desain yang berorientasi pada masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat melihat arsitektur sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup. Hal ini melengkapi pendidikan mereka dan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam berkarya.

Membangun Budaya Akademis yang Berorientasi Pengabdian

Program Studi Arsitektur Unibos berkomitmen untuk mempromosikan budaya akademis yang berorientasi pada pengabdian terhadap masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajarkan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang meraih gelar, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif kepada lingkungan dan masyarakat.

Dengan melibatkan masyarakat dalam proses belajar, mahasiswa bisa mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi yang sangat berharga. Hal ini menjadi modal mereka ketika terjun ke dunia profesional di masa mendatang.

Budaya kolaboratif ini akan terus diperkuat melalui program-program yang melibatkan mahasiswa dengan berbagai isu aktual dan strategi desain yang relevan. Dengan cara ini, Unibos berkontribusi pada penciptaan arsitek yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi.

Previous Post

DPR Kritik Sri Mulyani Terkait Rp80 Triliun Anggaran Pendidikan yang Tidak Terserap

Next Post

Pengertian Penyakit Parkinson Gejala Penyebab dan Solusi Mengatasinya

Rekomendasi

Target Kelola Mandiri Sampah 51,2 Persen di Makassar Menuju Adipura

Target Kelola Mandiri Sampah 51,2 Persen di Makassar Menuju Adipura

Penambahan Rombel di Makassar Harus Sesuai Kapasitas dan Standar Pelayanan Minimal

Penambahan Rombel di Makassar Harus Sesuai Kapasitas dan Standar Pelayanan Minimal

Serahkan Hasil Rakernas 2025, IGI Minta Penanganan Guru Kembali ke Pusat

Serahkan Hasil Rakernas 2025, IGI Minta Penanganan Guru Kembali ke Pusat

OJK dan Pemkab Selayar Tingkatkan Sinergi TPAKD untuk Akses Keuangan Inklusif

OJK dan Pemkab Selayar Tingkatkan Sinergi TPAKD untuk Akses Keuangan Inklusif

DPR Kritik Sri Mulyani Terkait Rp80 Triliun Anggaran Pendidikan yang Tidak Terserap

DPR Kritik Sri Mulyani Terkait Rp80 Triliun Anggaran Pendidikan yang Tidak Terserap

Pemkot Makassar Siapkan 9 Bangunan Pendukung untuk Stadion Untia

Pemkot Makassar Siapkan 9 Bangunan Pendukung untuk Stadion Untia

Tingkatkan Kapasitas Mitra Perikanan di Parepare Melalui Pelatihan Mutu dan K3

Tingkatkan Kapasitas Mitra Perikanan di Parepare Melalui Pelatihan Mutu dan K3

Sidebar

Kategori

  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • News
  • Olahraga
  • Pendidikan
Narasi Utama

© 2025 Narasiutama.id. Seluruh konten dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Informasi Kami

  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Pendidikan

© 2025 Narasiutama.id. Seluruh konten dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In